AKUALIF ALLAH.MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH. ZAT – ALIF SIFAT – LAM ASMA – LAM AF’AL – HA LA ILAHA ILLA ALLAH 1. Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahasia kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYA kepada kita. 2. Adapun
Lam Jalalah adalah simbol lam kembar dalam tulisan “ALLAH”.Berikut ini pengupasannyaSetelah diperinci maka akan didapatkan simbol seperti gambar dibawah iniSedangkan lam jalalah itu sendiri singkatan dari “LA HAULA WA LA QUATA ILLA BILLAH” yang berarti “Tidak ada Daya Dan Upaya Dan Tidak Ada Kekuatan Kecuali Dengan Bantuan Allah”.Sedangkan jalallah itu sendiri adalah Kebesaran Allah,maka Lam Jalalah adalah lambang Kebesaran terkandung rahasia asma Allah Al-Jalal yang berarti Maha Tinggi dan Al-Jalil yang berarti Yang Maha Agung dan Mulia. Allah telah berfirman yang bermaksud "ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul-husna itu." - Surah Al-A'raf180Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 'la haula wa la quwwata illa billah' adalah salah satu dari sekian banyak perbendaharaan surga." HR. an-Nasa-iAbu Dzar Al-Ghifari berkata” Aku dibimbing olehnya untuk selalu mengucapkan la haula wala quwwata illa billah yakni tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan bantuan Allah, karena kalimat ini adalah simpanan perbendaharaan yang diletakkan di bawah Arsy Allah”. HR. Ahmad dalam Musnadnya jilid 5 hal. 159.Karena banyaknya perselisihan dalam umat islam itu sendiri,maka simbol Lam Jalallah menjadi usang dimakan waktu. Banyak dari kita tidak mengetahui dan tidak mau tahu. Sebenarnya umat ini telah mendapatkan warisan spiritual yang dengannya tidak perlu mengeluarkan belanja sesen pun. Simbol ini hanya satu-satunya karena itu adalah sifat-Nya yang Maha Esa. Dengan-Nya kita mendapatkan nikmat dan anugerah yang tiada JALALLAH... Pecahan daripada Rahsia ALLAH, ADAM dan MUHAMMAD. Dikatakan LAM JALALAH mempunyai banyak kegunaan yang di antaranya adalah1 Boleh digunakan untuk memagar kawasan daripada sebarang kezaliman zahir dan batin;2 Boleh digunakan untuk mengikat makhluk halus;3 Boleh digunakan untuk mengunci pergerakan musuh;4 Boleh digunakan untuk memukau lawan;5 Boleh digunakan untuk mengunci dan membuang penyakit;6 Boleh digunakan untuk memulihkan santau;7 Boleh digunakan untuk pagar diri dari sebarang kezaliman orang dan makhluk yang macam-macam lagi. Ianya boleh menjadi berdasarkan niat seseorang. Tetapi ada satu KUNCI LAM JALALLAH iaitu IMAN dan TAQWA... IKHLAS dan REDHA... Kebanyakan pengamal LAM JALALAH selalu menggunakan LAM JALALLAH kepada Makhluk halus dan sebagainya Lebih kepada urusan duniawi tetapi lupa bahawa LAM JALALLAH sepatutnya digunakan untuk MEMBERSIHKAN DIRI SENDIRI daripada sifat-sifat MAZMUMAH... Inilah INTI UTAMA pelajaran LAM JALALLAH...=========================NAFAS LAM JALALLAHYang sebenar benarnya AKU itu NYATA pada diri mu, kepada sifat yang disifatkan, Maka karamkanlah diri mu dalam lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan lagi engkau atau aku-mu tetapi AKU DZAT yang melahirkan segalanya, AKU dalam rupamu yakni SIFAT KU Yang Nyata dalam kelakuan mu, engkau Tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan segala gerak itu malahan engkau melakukan atas Kurnia dan Rahmat KU engkau masih merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah AKU semata-mata, yang mengerjakan kelakuanmu itu adalah AKU atas Kudrat dan IradatKU, Yang menentukan waktu pun AKU, AKU punya Ilmu, Tanpa itu engkau Tiada, AKU sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan AKU memuji DiriKU diatas sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKU, Ketahuilah bahwa engkau adalah hambaKU yang FAKIR berhak menerima PemberianKU dengan kasih dan sayangKU akan AKU persembahkan sedikit rahasia tentang DIRIKU pada mu.…sebenarnya lafas ALIF-LAM-LAM-HA mengandungi seribu satu rahasia tersirat, hanya yang mengaji dan mengkaji jualah yang mengerti rahasia sebenarnya, Kata Para Wali dan Alim Ulama bahwa lafas ALLAH inilah yang sebenar-benarnya rahasia, terletak ia didalam dirimu1 LA Lam Alif Ucapan bagi Tubuhmu, menjaga kulit dan bulumu, Qalbi kepada Baitullah2 ILAAHA Alif Lam Ha Ucapan bagi Hatimu, penjaga daging dan darahmu, Qalbi kepada Baitul Makmur3 ILLA Alif Lam Alif Ucapan bagi Nyawamu, penjaga urat dan tulangmu, Qalbi kepada Arasy4 Allah Alif lam Lam Ha Ucapan kepada Rahasiamu, penjaga urat dan sumsum Mu, Qalbi kepada Allah– – – – – – – – – – – – – – –Tarik nafas guna hidung dengan kalimah HU, kemudian tahan, disaat menahan baca dalam hati kalimah ini“USALLI LAM JALALLAH, Ruh aku ruh Allah, rahasiaku rahasia Allah, kedudukanku mengadap kiblat baitullah, ALLAH HU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASULULLAHI” 3Xkemudian hembuskan nafas dgn mulut dengan kalimah ALLAH, amalkan 2x dalam 24 jam, siang 1x, malam 1x– – – – – – – – – – – – – – –ALIF itu adalah AHDIAH DZAT LA TAAYUN pun AKU, SIRRULLAH pun AKU juga, Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara, Inilah USALLI artinya AKU sifatnya NAFSI WUJUDAdapun ALIF itu dalil menyatakan maknanya DZAT, mertabat INSAN dan AHADIAH, Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT DZAT, Artinya ESA pada pihak TANZILLAM AWAL atau ALIF DIATAS Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas, Maka jadilah LAM AWAL maknanya SIFATKU SEMATA-MATA, mertabatnya WAHDAH Yakni TA’AYUN AWAL, Artinya NYATA AKU YANG PERTAMA Yakni TAJALLI SIFATKU Allah, Menjadi NUR MUHAMMAD – AIN SABITAH – WUJUD IDHAFI – INSAN KAMIL pun AKU juga, Menanggung NamaNya ALLAH,Inilah asal yang sebenarnya SIFAT MAANILAM AKHIR atau ALIF DIBAWAH Adapun ALIF Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA’KU, Huruf ALIF dibawah menjadi LAM AKHIR maknanya ASMA’ Martabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH Yakni TA’AYUN TSANI, Artinya NYATA YANG KEDUA Maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaranku, kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam daripada huruf Alif Di-AtasMaka huruf ini Maknanya DZAT ALIF Di-Atas Maka jadilah LAM AWAL, Maknanya Sifat ALIF dibawah Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA’ ALIF didepan Maka jadilah maknanya AF’AL, Maka 4 huruf itu adalah empat Sifat ALIF LAM LAM HA– – – – – – – – – – – – – – –Pertama RUH JASMANI Yaitu TUBUHKU Yakni DIRI TAJALLIKedua RUH RUHANI Yaitu HATIKU Yakni DIRI TERPERIKetiga RUH IDHOFI Yaitu NYAWAKU Yakni DIRI YANG TERPERIKeempat RUH AL-QUDDUS Yaitu RAHASIAKU Yakni DIRI YANG WUJUD– – – – – – – – – – – – – – –Maka Adapun Nama ALLAH itu jadi TUBUH padamu, Tubuh kepada ALLAH itu jadi HATI padamu, HATI kepada Allah itu jadi NYAWA kepadamu, Nyawa kepada Allah itu jadi RAHASIA kepadamuMaka Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI, Perbuatan Hati datang daripada Nyawa, Perbuatan Nyawa datang daripada Rahasia, Perbuatan Rahasia datang daripada AF’ALKU AllahMaka Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT, dan orang yang melihat itu tempatnya pada MATA HATI pada JANTUNG,Didalam Jantung ada FUAD,Didalam Fuad ada CAHAYA,Didalam Cahaya ada RAHASIA,Didalam Rahasia itu adalah Seperti Firman Allah yang berbunyi “Al Insanu Sirri… Wa Ana Sirruhu,Insan itu adalah rahasiaKu dan Akulah rahasianya”INNI ANA DZATULHAQQ INALLAHINNI ANA SIFATULHAQQ INALLAHINNI ANA ASMAULHAQQ INALLAHINNI ANA AFAALULHAQQ INALLAHTIADA SATU NAFAS PUN TERLEPAS DARIPADAKU MELAINKAN DI SITU PULA ADA QADAR YANG BERLAKU DI ATAS MU, karena hakikat nafas itu adalah penyatuan antara pencinta dengan yang dicintai, inilah yang dikatakan makna sholat yang berkekalan, sebab sholat itu adalah MIKRAJNYA bagi orang yang mukmin, maka dari itu ikutilah gerak nafasmu sampai kepada yang dicintai yaitu Allah, inilah peringkat yang terpuji karena pada peringkat inilah yang dikatakan “SHOLATLAH ENGKAU KEPADA DIRIMU SENDIRI, SEBAB YANG ADA PADA DIRIMU HANYALAH PENYEMBAHAN PADA DIRIMU, TIADA LAIN DIRIMU ITU MELAINKAN DIRIKU JUA ADANYA”============================Maksudnya ialah tukarlah arah pandanganmu atau hadapmu dari Kiblat Kaabah kepada yang Haq, lakukan ini semasa turun naiknya Nafas, ITULAH SHOLAT YANG BERKEKALAN, maka dari itu turun naiknya nafas mu disebut dengan “ASH0LATU DAIM UL HAQ” maksudnya adalah SHOLAT DIAM tetap tanpa gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang hidup, itu jugalah yang disebut SHOLAT ABADI karena menuju ALAM KEABADIAN============================NIATNYA dalam hati mu adalah SH0LAT DAIM UNTUK SELAMA HIDUP, karena BERDIRI itu adalah hakikatnya HIDUPmu, RUKUK itu adalah hakikatnya PENGLIHATANmu, IKTIDAL itu adalah hakikatnya PENDENGARANmu, SUJUD itu adalah hakikatnya PENCIUMANmu, BACAAN AYAT itu adalah hakikatnya UCAPANmu, DUDUK itu adalah hakikatnya IMANmu, PUJIAN itu adalah hakikatnya KELUAR MASUK NAFASmu, DZIKIR itu adalah hakikatnya INGATANmu, KIBLAT itu adalah hakikatnya RENUNGANmu, jadi FARDHU itu adalah hakikatnya MENJALANKAN YANG WAJIB LANTARAN KUDRAT-KU, PASRAHnya engkau KEPADA DZAT-KU yang MAHA HIDUP, KARENA YANG DEMIKIAN ITU TELAH BERDIRInya engkau PADA ZAT, SIFAT dan AF'AL KU============================Inilah Al Qur’an sejati, sebagai tanda HAKIKAT semua SH0LAT, inilah HAKIKAT SH0LAT DAIM yakni sholat yang sejati, tanpa dihalangi waktu, tidak mempunyai hitungan rakaat, SH0LAT DAIM inilah yang boleh sambil kerja, duduk dengan berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan bercerita, bepergian dengan tidur, tidur dengan terjaga seperti itulah ibaratnya, sebab HAKIKAT SH0LAT DAIM itu tanpa SUJUD dan RUKUK, yakni hanya berada dalam RASA SEJATI HIDUP mu semata-mata.============================Inilah Sholatul Daim yang dinamakan Sholat yang berkekalan, Wahdah Fil Kasrah yaitu pandang satu kepada yang banyak, maka yang dinamakan Nafas itu yang keluar masuk daripada mulut, maka yang dinamakan Nupus itu yang keluar masuk daripada hidung, maka yang dinamakan Tanapas itu yang keluar masuk daripada telinga, maka yang dinamakan Ampas itu yang keluar masuk daripada mata, maka Napas itulah yang menuju kepada HAQ, karena itu hendaklah engkau ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadahnya Muhammad masuk HU-Muhammad, Nafas tertahan HU-Ahmad, Nafas keluar HU-Ahad, Maka amalan inilah yang dinamakan Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah, dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah, Dari Allah mengerakkan Ruhaniah,dari ruhaniah menggerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas menggerakkan jasad dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan sekaliannya sebagaimana firmanNya “Ya Muhammad, bukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar, akan tetapi Allah lah yang melontar ketika engkau melontar”============================Jadi pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan mata hati adalah perbuatan Allah jua adanya, itulah yang dikatakan hubungan antara hamba dengan Allah dan Allah dengan hamba ialah umpama matahari dengan cahaya yang tidak bersekutu atau bersatu dan tidak bercerai antara cahaya itu dengan zat matahari, Cahaya itu bukan matahari dan bukan lain daripada matahari, Contoh yang lain pula seperti api dengan asap, asap itu menunjukkan adanya api dan asap itu bukan api dan tidak lain daripada api yang tidak bercerai dan tidak bersekutu, begitulah juga hamba dengan Allah, tidak bercerai dan tidak bersatu, maka ketika itu akal kita akan berkata “Alangkah ajaibnya, bagaimana boleh berhimpun kedua-duanya hamba dengan Allah yang berlawanan padahal kedua-duanya tidak sah berhimpun antara satu sama lain.” Sebagaimana di isyaratkan Nabi Artinya “Tidak bercerai antara nafi dan isbat, siapa yang menceraikannya kafir, siapa yang menyatukanNya kufur”============================Kata pepatah “Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak dekat, tak dekat maka tak belajar, tak belajar maka tak mengerti, tak mengerti maka tak paham, tak paham maka tak mengetahui, tak mengetahui maka tak berkata, tak berkata maka tak merasa, tak merasa maka Lenyaplah manusia, karena Rasa dirasa adalah sama, tidak terpisah dari dahulu kala, hanya nafsu menutup pintunya, sungguh Dia telah lama bertahta disana, dicarinya Dia jauh dibalik gunung, tidak disadari dirinya meraung, menjerit-jerit minta di tenung, supaya bertemu kekasih yang dikandung”================================KESEMPURNAAN DIRIKetahui RAHASIA ini “Barang siapa tidak mengetahui tentang ilmu pernafasan maka dia tidak akan mengetahui, Syahadat, Istinja, Junub dan janabat”PERINGATANWalaupun dia ahli Fikih.. ahli Tauhid.. ahli Tasawuf.. kalau masih belum mengenal ilmu hakekat diri yang asli yaitu “turun naik nafas” dan masih berpegangan kepada nama dan bacaan maka masih belum sempurna ilmunya yang Haq.“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHAU KAFIRUN” Barang siapa menyembah Nama tiada mengetahui yang punya nama orang itu kafir.“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHUA BATILUN”Barang siapa menyembah nama tiada mengetahui nama hukumnya batil yaitu sia-sia bukan nama, bukan bacaan namun yang lebih wajib difahami adalah hakekat asal kejadian diri kita yang sebenar-benarnya__________________________________Ketahuilah RAHASIA ini “Ujud Allah yaitu nafas yang LAISA, tidak ada umpamanya, Karena Allah itu hanya nama kebesaran diri Nabi kita MUHAMMAD harus sungguh-sungguh mengenal diri dzahir dan batin, Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya.. Barang siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya… Barang siapa tidak mengenal Allah dari dunia dan akhirat.. Barang siapa tidak mengenal Allah dari hidupnya.. Niscaya tidak mengenal juga di negeri akhirat__________________________________Apabila kita telah Mengenal Diri kita yang sebenar-benarnya, maka kita tidak terdindingi dengan Nabi kita MUHAMMAD karena tiada lain diri kita bertubuh NUR MUHAMMAD dzahir dan bathin__________________________________Barang siapa kenal dengan dirinya tentu kenal dengan Rasullullah PASTI, akan melihat kebesaran Jalal dan Jamalnya Rasullullah nama kebesaran ALLAH yang disebut SUBHANAHUWATA’ALA, Yang tidak lain adalah diri “HU.. “ diri nabi kita Muhammad Itulah yang sebenarnya LAISA bernama HU WAJIBUL UJUD“yang dikatakan laisa kamislihi itu sudah jelas, pandang yang banyak pada yg Esa.. pandang yang Esa pada yang banyak.. bukan dengan pandanganmu.. namun pandangan-Nya..bukan dengan rasamu namun dengan rasa-Nya”__________________________________Kosong itulah yang disebut LAISA yang bernama Wajibul ujud, Tajjali sendiri menjadi Nur Muhammad bernama titik zarrah, Dari titik menjadi Alif yaitu terjadinya alam semesta__________________________________Kosong nafas turun menahan itulah kesempurnaan syahadat, adanya denyut kita, Titik adalah rahasia Nabi kita Nur Salasia’ yang ter-rahasia yaitu Dua nama satu wujud, yaitu rahasia titik dan kosong itulah ADA-NYA, Alif waktu keluar nafas kita, kodrat dan iradatNYA, bernama Allah Ta’ala, semata-mata asma dan af’alullah__________________________________Kembali dari asalku dzahir dan batin, Asal Alif dari pada bapak Hak Allah, Jadi tubuh kita HAKULLAH sudah diterima oleh ibu, Kenyataannya, nama dan yang punya nama memuji nama, Jadi yang berkata dan yang bersuara Nur Salasia’ Itulah nama Allah yang ter-rahasia, Itulah yang menggenapkan 99 nama Allah menjadi 100__________________________________ALLAH adalah Kalamullah dan Qadim.. MUHAMMAD adalah kamulah dan qadim.. Dua nama tidak terpisah.. satu kesatuan__________________________________Kalau dua nama dikatakan terpisah,Maka.. Binasalah akidahnya.. Binasalah imannya.. Binasalah islamnya.. dan binasalah ihsannya…akan termasuk orang yang jahil… juga yang mengatakan Nur Muhammad Muhadas, binasalah amalnya, binasalah segala perbuatannya.. Beribadah seperti musyrik saja.. Maka.. Sangat perlu dipahami lagi, Hakekatnya dua nama itu dua wujud atau satu wujud…?__________________________________Bahwa, HU… Didalam ilmu Makrifat dinamakan ISMUL JALALLAH, yaitu nama tentang keadaan Maha Tinggi yang awal-awal telah ada dengan sendirinya, yaitu yang LAISA HU.. Didalam Ilmu Hakekat bermakna tentang keadaan yang Maha Esa yang awal-awal telah HUWA.. Adalah diri Muhammad AHMADyang awal-awal telah ada yakni Al Insanul Kamil yang Maha Allah yang sebenarnya ini sungguh-sungguh sangat dirahasiakan, Bahwa Allah hanya nama Kebesaran Puji bagi Al Insanul Kamil … “AINUL MUHAMMAD” Berpeganglah pada pendirianmu… tetap… jangan berubah lagi.. sampai akhir menjadi pokok pembahasan ilmu Makrifat pada mulanya adalah dari surah Al-Ikhlas “QUL HU ALLAHU AHAD…” Dimaknakan menjadi “Katakan DIA Allah itu Esa” Dari makna inilah timbul pendapat bahwa Muhammad Rasulullah itu manusia biasa, atau pesuruh Allah di dunia untuk menyelamatkan manusia daripada kemusyrikan dan + HUWA = berkata HUWA domirnya ialah ANTA, kalau Anta tidak ada maka tidak ada yang menyatakan “Qulhu Allahu Ahad”__________________________________Maka, Anta dalam Ilmu Makrifat ada dua makna yaitu 1. Anta yang Dzahir2. Anta yang Batin__________________________________Adapun Anta yang dzahir adalah Al Insan Nabi kita Muhammad SAW, maka insan itu adalah alat komunikasi atau sebagai jarum jam diri orang Mukmin yang bergerak setiap detik, Tiada huruf dan tiada suara, di ingat tidak di ingat, bergerak terus memuji DiriNya sendiri, 1hari X 24 jam X 60minit X 60saat = 86,400 pujiNya, di ingat atau tidak di ingat__________________________________Adapun Anta yang Batin yakni Sirrul Insan adalah Muhammad SAW jua, maka HUWA dan ANTA hanya satu saja yaitu Huwa Muhammad atau Huwa Ahmad, Anta Muhammad dinamakan Mubtadi yaitu kalimat yang menjadi pokok perhatian di dalam Ilmu Makrifat__________________________________Dan Allah itu dinamakan Kabar Awal yaitu Kabar pertama menerangkan tentang keadaan HUWA, Sedangkan Allah Tuhan kabar yang umum pada yahudi dan nasranipun memakainya, namun Al-Quran menerangkan dengan kalimat “WAMA HUM BI MU’MININ” Dan tiadalah mereka itu orang yang beriman”__________________________________Sebenarnya karena mereka tidak yakin dengan kalimat syahadat “WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH”__________________________________Tahukah kalian…, Bahwa didalam kitab Nasrani sekarang nama Allah sangat banyak disebutkan, demikian pula “HU” ada 6000 lebih bagi kita, kitab itu tidak bisa di imani karena nama nabi Muhammad SAW telah di hilangkan__________________________________Maka demikian juga bila kita ada mengenal ilmu batin yang hanya mengenal Allah saja dan tidak mengenal Nabi Muhammad SAW, itu sama saja dengan ilmu batinnya Yahudi dan Nasrani__________________________________Ingat ..!! Bukan kita menghilangkan nama Allah sama sekali, bahwa Allah tetap ada, namun yang dikenal dengan Allah hanya Rasulullah Makrifat adalah mengenal diri yang sebenar-benarnya, Bahwa kita berasal dari Allah Qadim kemudian kembali kepada Qadim Allah, dengan kalimat INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN__________________________________3 faktor penting dalam Makrifat adalah PERTAMA La ta’yun = Belum ada ketentuanDzatul Buhti = Dzat yang kekalPenjelasan Disini Allah di umpamakan laut yang tiada bergelombang.. Dia-lah Tuhan yang maha suci dan maha tinggi, tiada martabat diatasNya manusia sudah ada sejak dahulu dan tiada terpisah dengan Tuhannya, Bahwa kita sudah berada dalam rahasia Allah SWT, namun karena Allah belum ada nampak maka kita belum juga di tampakkanNya, jadi sejak La ta’yun manusia sudah tetap dalam rahasia Allah tetapi belum ada pengakuan apa-apa karena belum nampak dan belum ditampakkan__________________________________KEDUA Ta’yun awal = Ketentuan yang pertamaWahdah = TunggalHakikatul Muhammadiyah = Asal mula segala yang adaPenjelasan Disini Tuhan telah menampakkan diriNya, maka ditampakkan-Nyalah manusia itu dahulu titik didalam dirinya sendiri seraya melihat dan berkata ALASTU BIRABBIKUM? Maka di jawab dengan BALA SYAHIDNASetelah pengakuan ini terjadi maka Tuhan berkata “Saat ini Aku akan mengambil empat anasar dari tubuhmu Ku jadikan alam agar engkau menetap kelak”, maka kita menjawab dengan kalimat LA HAULA WALA KUATA ILLABILLAH’– Dari Rahasia dijadikan Api– Dari Ruh dijadikan Angin– Dari Hati dijadikan Air– Dari Tubuh dijadikan TanahMaka jadilah Alam semesta dengan segala isinya,Selanjutnya “titik” itu mengembang menjadi banyak, tumbuh dan besar menjadi tsani = Ketentuan keduaHakekatul Adam = Asal mula manusiaBahwa Alif pada Dzat menyelubungi semua rahasia yang ada, Disini Allah seumpama laut dengan gelombangnya, sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha suci lagi maha tinggi diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada diumpamakan gelombang, adapun gelombang itu tiada terpisah dari laut Ketiga martabat diatas semuanya adalah Qadim, Yang terdahulu atau terbelakang hanya lah sebutan saja, bukan karena waktu. Ketika kita mengatakan Ahdah maha tunggal, Wahdah tunggal, Wahdiyah menunggalkan Atau.. Ketika kita mengatakan La Ta’yin belum tentu, Ta’yin awal sudah tentu, Ta’yin tsani ketentuan berikutnya Maka.. Ketiga martabat itu semua adalah yang awal dan yang akhir hanya perkataan saja, bukan karena waktu namun karena sesungguhnya laut yang tiada bergelombang, disitu juga terdapat satu gelombang titik, maka dari titik itu berkembang menjadi banyak, itulah yang dinamakn ALIF, pada hakekatnya satu saja namun tiga dalam akan hal ini betul-betul.. Jadikan dasar pegangan dalam hati sanubari, Bahwa tiada terpisah kita dengan Allah SWT, Dari awal yang tiada berawal hingga akhir yang tiada berakhir, Inilah satu pemahaman Makrifat yang sempurna,__________________________________Nur Salasiah itulah yang benar-benar LAISA, Nur yang awal-awal muncul karena kedzahiran nabi Muhammad SAW yang luar biasa, semata-mata hanya ikhtibar bagi kita umat Rasulullah SAW. “Aku adalah seperti kamu jua..” ini perkataan ikhtibar saja, Rasulullah SAW itu U’ Ahad__________________________________Ke dzahiran kita manusia Muhammad namanya, Laki-laki dan perempuan, Adam dan Hawa, tiada lain adalah dari satu titik noktah, Itulah yang dikatakan satu kesatuan, Itulah ujud hakiki Rasulullah SAW Sudah Nampak..? jangan di pahami lagi__________________________________HU awal mula mengucap, HU nikmat awal terjalin, HU ma’nikam asal aku jadi, Muhamad aminullah nama tuhanku, Muhammad rasulullah nama nyawaku, Muhammadiah nama hambaku, Wujud-berwujud wujud Allah__________________________________MIM = Wal Mim ul awwalu yadullu nara sihaHA = Wal Ha ul yadullu ala dzohiriMIM = Wal Mim us tsani yadullu ala suratiDAL = Wad Dallu yadullu ala qoda mihi__________________________________HU …… Awal nabi kita Muhammad SAW atau yang LAISA mengucapKan nama “ALLAH”ALIF = ibarat Dzat kepada nabi kita, itulah Rahasia yang tersirat bernama Muhammad AminullahLAM AWAL = ibarat Sifat kepada nabi kita, itulah Nyawa yang bernama Muhammad RasulullahLAM AKHIR = ibarat Asma kepada nabi kita, itulah Hati yang bernama Muhammad NuraniHA = ibarat Af’al kepada nabi kita, itulah Rupa yang bernama Muhammad Jasmani__________________________________Pandanglah ke dalam.. Kembalikan.. Tidak lain satu kesatuan adanya.. Apa jua pun… Karena, Dzat Allah gaib pada alam Ruh, Sifat Allah gaib pada alam Misal, Asma Allah gaib pada alam Ajsam, Af’al Allah gaib pada alam Insan__________________________________Dan, Dzat Allah pada alam Ruh bernama Nur, Sifat Allah pada alam Misal bernama Ke-dzahiran, Asma Allah pada alam Ajsam bernama Mu-dzahir, Af’al Allah pada alam Insan bernama Manusia__________________________________Kesemuanya tiada bercerai dari pada asal.. Maujud-lah Dzat-Sifat-Asma-Af’al, itulah MUHAMMAD, Kuasa sendirnya, Wujudnya Makrifat, Lakunya Suci, Jalannya SEMPURNA, Tempatnya halus, Sifatnya Syukur,__________________________________Hendaklah jangan perkataan ini diasa-asakan lagi, Jangan pula tanyakan pada sembarang orang, Belajarlah pada ahlinya agar bertambah IMAN di dada dan SEMPURNA Salbiyah, Ma’ani, Ma’nawiyah, Jalal, Jamal, Kohar dan Kamal, itulah adanya kesempurnaan Sifat 20, Itulah yang sebenar-benarnya menerangkan tentang ke-LAISA-an diri nabi kita Rasulullah SAW, yaitu diri HU’__________________________________20 Sifat dipecah menjadi satu, 19 Sembilan belas Sifat kepunyaan Haq Tuan Nabi SAW yang LAISA, tajjalinya Dzat Hua jibul ujud bernama Allah yang sebenarnya Nur Muhammad SAW jua satu tersedia pada diri kita yaitu ujud ada mustahil tidak ada, maksudnya adanya nafas kita yaitu ALIFULLAH yang tesedia pada diri seluruh manusia__________________________________Takbiratul Ihram, adalah saat dimana kita memesrakan nama Nabi kita Muhammad SAW yang di dalam diri, yang meliputi seluruh tubuh kita, bernama yang hidup tiada lain Dzat Hayyun, yaitu nafas yang keluar masuk, Dari Sifat 20, himpun sifat Salbiyah, diperkecil menjadi sifat Ma’ani atau sifat 7, kembali sifat 7 waktu mesranya menjadi empat nasab saja yaitu pendengaran, penciuman, penglihatan, pengrasaPendengaran nur, penciuman nur, penglihatan nur, pengrasa nur himpun menjadi SATU RAHASIA semua, Himpun lagi terakhir ujud ada mustahil tiada__________________________________Setiap orang sudah berada pada jalurnya, dan setiap jalur menurut pandagan orang tersebut adalah benar, ini tidak berbicara salah dan benar, karena setiap orang pasti akan memandang lurus pada jalur yang di jalur karena adanya kehidupan, berpeganglah kepada hidupmu, hidup itulah Nyawa, Nyawa itulah MUHAMMAD, jangan engkau ragu dengan peganganmu, Jangan cari lagi.[ Sumber dari llatif syarifilliyah ] About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
Dandalam kebiasaan (manusia) ini banyak sekali atau mendominasi, padahal keselamatan itu tiada bandingannya. Dari Kitab Tazkiyatun Nafs, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat, termasuk yang wajib dihindari dan ditinggalkan sejauh-jauhnya adalah ghibah (menggunjing, mencela, menghina). Di antara jenis ghibah adalah al-Hamz dan al-Lamz.
HomeIlmu TajwidLam Jalalah Tafkhim dan Tarqiq Arti, Hukum Bacaan dan Contohnya 17 Juli 2020 Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Alhamdulillah pada kesempatan ini kita dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan sehat seperti biasanya. Semoga nikmat dan rahmat-Nya ini selalu menyertai kita. Amin. Pada kesempatan kali ini, mimin akan membahas bab tajwid tentang bacaan Lam Jalalah termasuk pembagian hukum bacaan lam jalalah, pengertian dan contohnya. Baca Juga Ra Tafkhim dan Ra Tarqiq Arti, Hukum Bacaan dan Contohnya Pengertian Lam JalalahHukum Bacaan Lam JalalahCara Membaca Lam JalalahTafkhim تَفْخِمْ Contoh Lam Tafkhim Tarqiq تَرْ قِيْق Contoh Lam Tarqiq Pengertian Lam Jalalah Lam Jalalah adalah huruf lam ل yang terdapat pada lafal Allah اَللّٰهُ yang dibaca tebal apabila didahului huruf yang berharakat fathah atau dhammah dan dibaca tipis apabila didahului huruf yang berharakat kasrah. Hukum Bacaan Lam Jalalah Hukum bacaan lam jalalah terbagi menjadi dua yaitu tebal dan tipis. Dibaca tebal apabila huruf Lam pada lafal Allah اَللّٰهُ didahului huruf yang berharakat fathah atau dhommah yang disebut Lam Tafkhim dan dibaca tipis apabila huruf Lam pada lafal Allah اللّٰهُ didahului huruf yang berharakat kasroh yang disebut Lam Tarqiq. Cara Membaca Lam Jalalah Cara membaca lam jalalah terbagi menjadi 2 yaitu Tafkhim / Tebal تَفْخِمْ Tarqiq / Tipis تَرْ قِيْق Tafkhim تَفْخِمْ Lam Tafkhim atau disebut juga dengan Lam Mufakhomah لَامُ الْمُفَخَّمَةْ adalah harus membaca huruf lam pada lafal Allah اَللّٰهُ dengan tebal yaitu dengan cara mengangkat semua lidah dan menekankanya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat. Contoh Lam Tafkhim Berikut adalah contoh bacaan lam jalalah yang dibaca tebal tafkhim, diantaranya Bacaan Dibaca اللهم Allaahumma شَهِدَاللّٰهُ Syahidallaahu رَسُوْلُ اللّٰهِ Rasulullaahi Tarqiq تَرْ قِيْق Lam Tarqiq atau disebut juga dengan Lam Muraqqaqah لَامُ الْمُرَقَّقَةْ adalah harus membaca huruf lam pada lafal Allah اللّٰهُ dengan tipis yaitu dengan cara mengangkat lidah keatas dengan suara rendah. Contoh Lam Tarqiq Berikut adalah contoh bacaan lam jalala yang dibaca tipis tarqiq, diantaranya Bacaan Dibaca بِا اللّٰهُ Billaahi بِسْمِ اللّٰهُ Bismillaahi دِيْنِ اللّٰهِ Diinillaahi Huruf lam yang terdapat dalam semua kalimat bahasa arab selain lafal Allah harus dibaca tipis, contohnya لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ – مَالُهُ – وَلَمْ يَكُنْ لَهُ Demikian pembahasan mengenai bab tajwid lam jalalah pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata sekian dan terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
HukumLam pada lafadz Allah (الله) dan Allahuma (اَللَّهُمَّ) ada dua, yakni tafkhim tarqiq.Tafkhim dan tarqiq merupakan sifat aridhah karena sifat ini muncul dalam kondisi tertentu saja. Adapun hukum tafkhim dan tarqiq dalam lam jalah akan dibahas di bawah ini:
Alif Lam Jalalah adalah hukum tajwid yang berlaku untuk membaca lafal Allah الله . Sering juga disebut Lam Jalalah atau Al-Jalalah. Ciri-ciri Alif Lam Jalalah, pada mushaf standar Indonesia, ditandai dengan Alif Kecil di atas tanda Tasydid pada huruf Lam, simbol yang sama seperti hukum Mad Thobi’i. Dan kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat. Namun apabila berhenti waqaf boleh dibaca 2, 4 atau 6 harakat. Pada mushaf Timur Tengah, umumnya di atas Tasydid diharakati Fathah biasa/miring atau tanpa Alif Kecil. Sementara huruf Alif-nya terdapat simbol Sakna penggalan kepala huruf Shad, sebagai penanda bahwa Alif tersebut adalah Hamzah Washal akan dibahas di bagian bawah. Cara membaca Alif Lam Jalalah terdiri dari dua macam, yaitu1. Tafkhim dibaca tebal apabila huruf sebelumnya berharakat Fathah atau Dhammah 2. Tarqiq dibaca tipis apabila huruf sebelumnya berharakat Kasrah Contoh Alif Lam Jalalah dibaca Tafkhim Tebal dan Tarkik Tipis Huruf O, pada tulisan latin untuk kata Alloh’ di atas adalah untuk menunjukkan suara bacaan. Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu Allah Contoh Alif Lam Jalalah dibaca Tarqiq Tipis ******* Selain lafal Allah, kata Allahumma اللَّهُمَّ juga termasuk bagian dari cara membaca Tafkhim, maka cara membacanya adalah “Alloohumma”. Namun, yang benar-benar harus diperhatikan adalah ketika bertemu dengan kata Al-Laata اللّٰتَ yang terdapat pada Surah An-Najm ayat 19. Jadi, cara membaca Al-Laata cukup dengan dilafalkan sebagaimana huruf Lam biasa, yaitu Al-Laata, bukan Allota. Ciri-ciri yang perlu diingat adalah terdapat huruf Ta ت pada lafal Al-Laata . ******* Hamzah Washal pada Hukum Alif Lam Jalalah Di atas sempat disinggung, bahwa huruf Alif pada hukum Alif Lam Jalalah sebenarnya adalah Hamzah Washal. Pada mushaf Timur Tengah terdapat tanda Sakna penggalan kepala dari huruf Shad di atas huruf Alif. Ada beberapa poin penting untuk membaca Hamzah Washal pada hukum Alif Lam Jalalah, yaitu Apabila berada di PERMULAAN AYAT atau IBTIDA’ memulai bacaan setelah waqaf, Hamzah Washal pada Alif Lam Jalalah selalu dibaca atau berharakat FATHAH, sekalipun di atas huruf Alif tidak terdapat harakat Fathah. Jadi, tetap dibaca ALLOH, dan keliru apabila dibaca Illoh atau Ulloh. Apabila Hamzah Washal disambung dengan kata atau ayat sebelumnya, maka Hamzah Washal tidak dibaca. Atau huruf sebelumnya langsung masuk ke huruf Lam Jalalah. CONTOH Pada Surah Ash-Shaaffat ayat 126 di bawah, Hamzah Washal-nya tidak terdapat harakat Fathah, namun tetap dibaca Allah. Dan apabila diwashal dengan ayat sebelumnya, maka Hamzah Washal-nya tidak dibaca. Membaca Hamzah Washal yang terakhir pada Hukum ALif Lam Jalalah adalah apabila bertemu dengan Tanwin. Tanwin dibaca sebagaimana huruf berharakat biasa jika fathatain menjadi harakat fathah, kasrahtain menjadi kasrah, dan dhammatain menjadi dhammah, Sedangkan Hamzah Washal-nya, diganti menjadi suara huruf Nun berharakat Kasrah, atau dibaca “NI”. Sehingga akan dibaca Tarqiq menjadi “NILLAH“. Pada mushaf standar Indonesia, umumnya ditandai dengan huruf Nun Kecil yang terletak dibawah Hamzah Washal atau disebut dengan Nun Wiqayah. PERHATIKAN CONTOH SURAH AL- A’RAF AYAT 164 DIBAWAH INI ! ***** Sekali lagi, munculnya penandaan Nun Wiqayah ini karena terjadinya pertemuan Tanwin dengan Hamzah Washal. Mengenai istilah Nun Wiqayah ini sebelumnya telah dijelaskan pula pada Hukum Alif Lam Qamariah dan Alif Lam Syamsiah. Pada Mushaf Timur Tengah, istilah Nun Wiqayah tidak dikenal. Tujuan penambahan Nun Wiqayah ini kemungkinan besar adalah untuk memudahkan dan menghindari kekeliruan bagi pembaca Al-Quran yang awam yang tidak begitu dalam mempelajari Ilmu Tajwid, bagaimana cara membaca Hamzah Washal yang benar. Namun, perlu digarisbawahi, yang terpenting bukan ada atau tidaknya Nun Wiqayah di dalam Mushaf. Akan tetapi, cara membaca dan bagaimana memahami hukum-hukum Tajwid-nya. Perlu juga diingat, tidak semua mushaf memberikan tanda Nun Wiqayah. Contohnya, cara memawashal ayat 1 ke ayat 2 pada Surah Al-Ikhlash. Adalah sebuah kekeliruan, apabila dibaca dalam satu nafas sambung/washal dibaca ” Qul huwalloohu ahadun Alloohush shaamad “ Perhatikan, bahwa Ahadun Tanwin bertemu dengan Hamzah Washal Alif Lam Jalalah. Maka, sekalipun tidak ada Nun Wiqayah di bawah Hamzah Washal, hukum bacaan tetap berlaku. ” Qul huwalloohu ahadunillaahush shaamad “ ***** Sebagaimana telah dijelaskan pada hukum-hukum sebelumnya, sebaiknya hindari mewashalkan ayat yang satu ke ayat berikutnya, kecuali sudah benar-benar paham dengan hukum-hukum Tajwid dan cara-cara Mewashalkan Ayat. Berhenti satu ayat-satu ayat, sebenarnya telah sempurna maknanya. Apabila dalam proses menghapal Al-Quran, ada baiknya hapalan disimak oleh guru yang benar-benar ahli atau banyak-banyak mendengar dan memperhatikan murottal qori-qori internasional untuk mengoreksi bacaan sendiri, seperti murottal Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, AL-Husari, Saud Al-Shoraim, Hani Al-Rafaei, Mishari Al-Efasi, dan lain-lain. Wallahua'lam, semoga bermanfaat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan pada Allah saya mohon ampun. Jika ada yang hendak disampaikan silahkan teman-teman berkomentar di kolom komentar.
Syariatsyahadat itu ialah mengucap dengan lidah Tharikat syahadat itu ialah from UNKNOWN 123 at Rutgers University, Newark
Sekarang kita teruskan pula kepada pelajaran yang kita tuju,yaitu Ma'rifatullah,artinya MENGENAL ALLAH AZZA sebelum kita mengenal Tuhan,kenalilah DIRI. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD AROFA ROBBAHU,artinya Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal akan tuhannya. Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri,perjalanan itu dimulai dari dalam terus kedalam,akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya,hanyalah sebagai saksi pencari diri. Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,maka kenallah diri,sebelum kita mengenal diri lebih dahulu,kenallah Adam lebih dahulu,dan sebelum kenal kepada Adam kenallah MUHAMMAD lebih orang yang hendak mengenal diri dan mengenal akan tuhan Allah Azza Wazalla. Baiklah kita mulai dengan ayat yang berbunyi INNALAHA KHOLAQO QOBLAL ASIA INNURI NABIYUKA. Bahwasanya Allah Talala menjadikan dahulu daripada segala asia itu ilah NUR NABIMU. Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada Nabiallah ; yaitu dijawab oleh Nabi AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA NURI NABIYIKA,YA ZABIR. Mula mula dijakan AllahTa'ala daripada segala asia itu ialah NUR NABIMU ya ZABIR. Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu,dan lagi dijadikan ia daripda Zatnya jua,tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR MUHAMMAD,Tuhan telah mengatakan dalam kitabnya Al'quranul qarim yang berbunyi artinya Pertama kujadikan
N89tR. gftdd74mn4.pages.dev/156gftdd74mn4.pages.dev/97gftdd74mn4.pages.dev/251gftdd74mn4.pages.dev/107gftdd74mn4.pages.dev/218gftdd74mn4.pages.dev/165gftdd74mn4.pages.dev/319gftdd74mn4.pages.dev/7gftdd74mn4.pages.dev/131
aku alif allah masukku kepada lam jalalah